katarsis

penawar riuh dari yang tak terucap lisan


  • Aku tidak pernah bisa melawan waktu.

    kalau bisa aku ingin meminta kepada waktu untuk coba berjarak sejenak dengankuatau jangan terus mengiringiku aku sedang begitu payah untuk terus memahamiapalagi mengelabui atas pembuktian akan setiap tanya “biar waktu yang akan menjawab” katanya, tapi waktu tidak mendengar apapun keinginankusemua berjalan sebagaimana mestinyabahwa segala jawaban bukan berdasarkan kemauankumelainkan ketetapan oleh Tuhan aku tahu, pun tidak… Continue reading

  • Perempuan di Tepi Danau

    di sebuah danau di antah berantahentah sudah pukul berapaentah menjelang siang atau sorematahari sepenuhnya tertutup kabutlangit dengan awan kelabugerimis menyatu dengan dingin udara kala itu seorang perempuan tengah berdiri di sisi jalan danau ituperempuan bergaun kuning bunga-bunga putihrambutnya terurai membiarkan rintik hujan membasahinyamatanya jauh memandangi air hujan yang bergemericik di permukaan danau yang hijautubuhnya kuyup… Continue reading

  • Karsa

    malam tumbuh seribusepasang mata menatap pilusepasang mata lainnya mengerjapditutupinya oleh awan kelabu berisik!betapa riuh badai di kepalanya berlomba-lomba mencari dan memaknai katamaaf, sepersekian detikhampir lupa oleh asa kebersamaan seperti delusi belakalalu mereka,masih berlomba-lomba mencari dan memaknai kata maaf, maaf,maaf,maaf, sampai mereka lebur menjelma dekap Jakarta, Oktober 2023. Continue reading

  • Di Persimpangan Jalan

    aku berdiri di persimpangan jalanorang-orang berlalu lalang dengan bermacam topeng yang mereka kenakanentah untuk peran apaberperan kepada siapa beberapa orang dengan topeng yang carut marut bentuknya berlalu lalangberjalan dengan pundak merunduk lebih rendah dari dadanyaseperti sedang memikul seisi duniaseberat itu kah rasanya memikul beban seisi dunia? mungkin aku pernah menjadi mereka yang kerap merasa demikian… Continue reading

  • Di Dalam Ruang Yang Sunyi

    Sunyi adalah ruang paling aman untuk jiwa-jiwa yang tidak ramah oleh ingar bingar. Tapi tidak dengan pikiran, musuh terbaik sunyi. Siapa kawan paling setia yang selalu turut serta dalam kesunyian? adalah kekhawatiran. Ia tercipta dari gumpalan-gumpalan benang kusut yang terburai tak beraturan di dalam pikiran, berakar dari palung hati yang paling dalam. Tetapi bukankah kita… Continue reading

  • Ingatan Tentang Puisi

    hari ini aku menulis lagi kembali aku melepaskan kata-kata merangkai dirinya sendiri menjelma sebagai puisi beberapa puisi diciptakan atas nama kesedihan, kehilangan, kekecewaan turun bersama hujan lebat dan angin di malam hari menciptakan katarsis membebaskan duri-duri yang terlalu lama terpendam di pinggir bibir yang bisu dipendam semakin sakit, dilepas lalu berdarah mengurai satu persatu benang… Continue reading

  • Kesaksian Pada Hujan

    langit membawa gelap yang akrab dengan kesunyian menyambut sebagai kawan lama membawa mendung yang ketus hingga bulan dan bintang enggan berpendar bergantung kikuk pada langit yang lekas disapu awan-awan kelabu siap menumpahkan air hujan yang di dambakan manusia-manusia yang hatinya carut marut yang kompak berencana menitikkan air yang jatuh ke pipi, dan jatuh ke bumi… Continue reading

  • Kudapan Malam

    lagi-lagi malam yang panjang membuatku enggan menutup mata seperti telah memesan setiap malam yang memberi kudapan untuk orang-orang yang sedang merindu atau hanya aku seorang tepat sebelum pagi yang hangat aku sudah berkawan akrab dengan malam yang dingin beserta sunyi sebagai melodi yang pas sekali untuk aku mencerna mengapa otak dan hati tak pernah sepakat… Continue reading

  • Kebenaran Sejati

    Malam ini sepertinya akan habis digerumuti binatang-binatang jalang yang dibiarkan bergeming dalam isi kepala, kerut wajah yang semakin kusut seiring malam yang semakin larut disibukkan dengan pikiran-pikiran yang meluap dan tak cukup menjelma sebagai kata-kata yang kutuliskan bait demi bait hingga jemari terasa kebas. Lagi-lagi aku menuliskan kalimat-kalimat yang berulang. Sebuah kalimat pengampunan untuk diri… Continue reading

  • Denting

    malam tampak jelas semakin larut kepalaku begitu berat mataku sampai mengantuk leherku kaku sekali tapi aku harus tetap menunggu jari jemari ini hendak beradu menjelma kata-kata, lagi-lagi kata-kata yang tiada habisnya membawa segala sesuatu yang berpulang di hati dan segala perasaan yang mengikutinya aku masih menunggu jari jemarimu juga beradu dalam kata-kata kiranya barisan huruf-huruf… Continue reading

  • Yang Dibiarkannya Tenggelam

    Kadang-kadang aku benci kata-kata. Kata-kata terlalu sulit diberi ruang untuk membahasakan riuh resah yang kuemban agar ia menjadi makna. Begitu banyak pikiran-pikiran yang sebesar lautan. Dan kata-kata hanya berceceran seperti sampah di permukaannya. Seringkali aku tenggelam hingga ke dasar, begitu sesak,  mungkin seperti hampir mati rasanya. Di dasar sana, hening, gelap, dan sangat jauh, seperti… Continue reading

  • Selintas

    kau menjadikan nama itu canduseperti alkohol,yang hampir tiap hari kau minumsampai mabuk nama itu mengalir dalam nadimunama itu membekas dalam benakmusatu nama yang kau ucap berulang-ulangsatu nama yang kau tulis bait demi baitsatu nama itu, menyatu dengan darahmudan jantungmudan hatimudan segala yang ada pada dirimu kau terjungkal jatuh ke dalam lautan kenanganada lara yang menarikmu… Continue reading

  • Ketakutan tentang kematian yang ingin diperjuangkan

    Kematian macam apa yang ditakuti semua orang? Apakah kematian yang benar-benar melenyapkan manusia hingga tulang-tulang dan dagingnya melebur bersama tanah yang masih basah, atau kematian yang melenyapkan jiwa menyisakan raga yang berlalu-lalang mencari makna? Jika keduanya bisa kusebut kematian, maka kematian yang pertama kiranya yang justru diinginkan semua orang, yang ingin mereka hadapi. Maka ketakutan… Continue reading

  • Pada Tiga Puluh Satu Hari

    kita telah mengukir kenanganpada tiga puluh satu hari yang begitu singkatpada waktu yang membuat kita semakin terikatpada setiap terang hingga petangpada setiap kata-kata yang keluartatapan yang begitu lekatkau mengulurkan tanganmumembuatku aman menggenggam beserta segala cacat dalam diriku kita telah memupuk rindu yang teramatmemenuhi ruang ingatan dengan banyak hal senangpada waktu yang riuholeh tawa dengan bahagia… Continue reading

  • Aku Ingin Mencintaimu

    kadang-kadang aku ingin bertahan menjadi rahasiayang tidak ingin diketahui atau dimiliki siapapunmenjadi yang paling hening di antara malam-malam yang paling sunyiyang dalam seperti lautyang tidak pernah dijamah oleh apa atau siapa tapi kadang-kadang aku juga ingin sepertimuyang banyak warna dan maknanyayang riang jiwanyaseperti anak kucing lucu yang diinginkan semua orangatau semburat pelangi yang dinanti selepas… Continue reading

  • Mewangi

    Kepada jiwa yang mengenyam dalam raga yang terus bertumbuhYang telah hadir dalam ruang fana bernama duniaYang tidak tahu apa-apa mengapa ia harus tinggal dan bernafastakdir, katanyaKata mereka yang juga asal-muasalnya sama seperti dirinyabertahan entah untuk apa dan siapa, Kepada jiwa yang mengenyam dalam raga yang terus bertumbuhYang pernah mati dimabuk angan-anganMenciptakan ingin yang terus ia… Continue reading

  • Menjadi Apa Saja

    kadang-kadang aku ingin menjadi mawaryang tak pernah gagal menjadi cantikmeski tubuhnya penuh dengan durisemerbaknya selalu mewangimeski suatu waktu ia membusuk dan matiakan tetap ada yang menyimpannya sebagai bunga kering yang tetap cantik meski telah keriput kadang-kadang aku ingin menjadi bulanyang sinarnya mampu menghangatkan malam-malam yang dingin dan kelabumenjadi yang paling terang di antara kegelapanmenjadi tokoh… Continue reading

  • Istirahatlah kata-kata

    Tadinya aku sedang baik-baik saja ketika aku tengah membaca Sense and Sensibility karya realismenya Jane Austen sampai kutemukan sebuah kalimat yang mengusik isi kepalaku, “and sometimes I keep my feelings to myself, because I could find no language to describe them in.” Jane Austen Aku meminta maaf kepada kata-kata yang terjebak dibalik bibir yang mengatup… Continue reading

  • Menciptakan kebahagiaan yang belum lengkap

    Rasanya sudah jadi hal yang tidak aneh lagi jika semakin dewasa, mencari kebahagiaan untuk diri sendiri kok jadi sesuatu yang rasanya perlu effort ya? Padahal kan Pak Sapardi bilang, kalau bahagia itu ya sederhana. Lalu kenapa belakangan, bagiku terasa menjadi begitu rumit. Apa karena aku terus mencari? Alih-alih bahagia itu kan sejatinya harus diciptakan. Dan… Continue reading

  • The POV

    he said she was that easynor goodnor prettynor popularnor specialeven at her worstor her messed life she got war in her mindflooded with the words out of his mouth“I know you’re such a bad liar”“I know you’re such a bad liar”“I know you’re such a bad liar”“I know you’re such a bad liar”“I know you’re… Continue reading